Sabtu, 23 Juli 2011

Belajar dari ”Pahlawan”


 
Superman, Spiderman, Batman,James Bond, McGyver. Pasti nama-nama ini tidak asing lagi bagi kita. Merekaadalah pahlawan dunia khayal yang sering muncul di layar lebar, layar kaca,maupun komik. Demikian pula dengan Tjut Njak Dhien, Mahatma Gandhi, Kartini,Martin Luther King Jr., Soekarno, Hatta, Ibu Teresa dan Yasser Arafat. Mereka semua adalah Pahlawan! menyambut  Hari Pahlawan 10 November 2011 maka posting ini diterbitkan kembali.

APA YANG DILAKUKAN ”PAHLAWAN”?
Para PAHLAWAN dunia khayal dan dunia nyata dihormati banyak orang karenamelakukan berbagai hal positif sebagai berikut :


1. Mempersembahkan Kemenangan. 
Rama memenangkan perang terhadap Rahwana. Supermanselalu dapat menumpas kejahatan para musuh dan tampil sebagai pemenang. IbuTeresa mengalahkan kemiskinan dan penderitaan di daerah layanannya. DewiSartika menawarkan kemenangan atas penindasan hak-hak wanita untuk menikmatipendidikan. Jadi, bukan superhero namanya kalau tidak bisa mempersembahkankemenangan. Bahkan kemenangan merupakan tujuan utama mereka setiap kali merekamenjalankan ”tugas” ke-superhero-an mereka (yaitu: memberantas ”kejahatan”).
Tapi kemenangan ini sering kali harus diraih melalui berbagai kesulitan dankegagalan sementara. Justru kesulitan dan kegagalan inilah yang menjadikankemenangan yang dipersembahkan menjadi lebih ”besar” (kemenangan yang terlalumudah untuk diraih tidak membutuhkan campur tangan seorang superhero). Yangmenjadikan kemenangan ini juga lebih bermakna adalah karena kemenangan inibukanlah untuk kepentingan mereka sendiri, melainkan untuk kepentingan yanglebih besar dari itu, yaitu kepentingan banyak orang (satu negara, satu benua,bahkan seluruh dunia).

 
2.Menjadi Inspirasi. 
Banyak orang ingin seperti mereka, karena apa pun yangdilakukan para superhero tersebut selalu menjadi sumber inspirasi bagi oranglain. Kata-kata dan perbuatan Russel Crow sebagai pahlawan dalam film Gladiatormembangkitkan semangat juang kaum tertindas. Demikian pula dengan Bung Tomoyang kata-katanya berhasil menginspirasi pemuda dan pemudi Indonesia untukberjuang menghadang penjajah. Perbuatan mereka yang positif bagi banyak orangmenjadi contoh bagi seluruh lapisan masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi”Kebaikan”. Sikap mereka yang santun (baik terhadap kawan maupun lawan)menumbuhkan rasa hormat orang lain kepada para superhero tersebut. Penampilanmereka yang segar juga memberi inspirasi bagi orang lain untuk tampil prima.
 
3. Menjadi Solusi.
Menjadi solusi merupakan salah satu kualitasyang dimiliki semua superhero, baik yang di dunia khayal maupun dunia nyata.Batman selalu datang sebagai solusi bagi masyarakat di Gotham City. Romo Mangunjuga menjadi solusi bagi masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dikota Yogyakarta. Ya, tiap superhero menawarkan solusi di bidang ”pelayanan”mereka masing-masing. Para superhero ini dikenal luas sebagai orang yang samasekali tidak pelit untuk memberikan solusi kepada banyak orang.
Mereka juga tidak segan-segan menawarkan solusi bagi orang lain untuk meraihsukses. Mereka tidak selalu menunggu sampai orang datang dan masalah menjelang;mereka bersikap proaktif untuk mengantisipasi masalah ataupun mencegahkesulitan. Membantu orang lain dengan menjadi solusi sepertinya sudah merupakanmisi hidup mereka. Tidak heran jika para superhero ini selalu dicari ketikakesulitan datang, tantangan menjelang, musuh menghadang dan masalah tiba. 

4. Tampil Unggul. 
Kualitas pekerjaan mereka yang selalu prima mendorong banyakorang agar senantiasa berusaha mempersembahkan yang terbaik yang bisa merekausahakan. Kualitas kerja James Bond, sang mata-mata dari Inggris, tak pernahdiragukan oleh lawan ataupun kawan. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Hatta,salah satu proklamator kita, yang juga adalah Bapak Koperasi, dalammempersembahkan hasil karyanya (baik dalam bentuk pemikiran, tulisan, dan hasilkerja nyata).
Dalam menjalankan setiap tugas, para superhero tidak pernah setengah hati,mereka selalu serius dalam mempersembahkan hasil yang berkualitas unggul (jauhdi atas rata-rata). Inilah yang merupakan salah satu senjata mereka untukselalu meraih ”kemenangan” di tiap medan perjuangan mereka.
Guna tampil unggul, mereka tekun berlatih, menambah ilmu dan keterampilanmereka. Untuk tampil prima, mereka memperhatikan detail dalam memetakan suksesdi benak mereka, sebelum menerjemahkannya dalam bentuk tindakan nyata. Merekajuga selalu berusaha maksimal di tiap kegiatan yang menjadi tanggung jawabmereka. Mereka tidak pernah membandingkan kualitas dengan imbalan yang merekaterima. Mereka rela melakukannya tanpa imbalan sekalipun asalkan memberikepuasan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain, dan memberi manfaat bagibanyak orang.

BAGAIMANA MENELADANI ”SUPERHERO”?
Yang baru saja kita bahas adalah berbagai kualitas superhero yang merekaterjemahkan dalam perbuatan. Lalu bagaimana para superhero itu bisamenghasilkan perbuatan yang mengandung kualitas kepahlawanan seperti di atas?Inilah yang perlu juga kita teladani.
Punya Mimpi. Semua superhero mempunyai mimpi. Mimpi merekalah yang menjadikanpara superhero ”besar” di mata banyak orang. Mimpi ini mereka tularkan kepadaorang lain, sehingga melalui sinergi dengan banyak pihak, mereka berjuangbersama untuk merealisasikan mimpi tersebut. Hal yang sama juga terlihat padapara superhero di dunia nyata. Yasser Arafat ”bermimpi” untuk memberikan TanahAir bagi rakyatnya. Mahatma Gandhi mempunyai ”mimpi” untuk memberikankemerdekaan bagi bangsa India. Martin Luther King Jr. ”bermimpi” untuk membuatumat manusia dapat duduk berdampingan dan menikmati hak-hak mereka sebagaimanusia. Ia bermimpi untuk membuat orang lain menghormati hak asasi manusiatanpa memandang ras, agama, kedudukan.
Bicara Positif. Para superhero tidak pernah berbicara negatif yang mematahkansemangat banyak orang. Dengan kata-kata mereka, mereka berhasil membuat orangmerasa aman, dan memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang positif.Kalimat-kalimat mereka dikenang orang karena memberi inspirasi dan membuathidup lebih berarti. J. F. Kennedy terkenal dengan kalimat legendarisnya:”Jangan tanya apa yang negara telah berikan kepadamu, tetapi tanyalah apa yangsudah kamu berikan kepada negara.” Soekarno terkenal dengan kalimatnya yangmendorong orang untuk memiliki cita-cita: ”Gantungkan cita-citamu setinggilangit.” Kata-kata penyejuk dan pemberi semangat inilah yang membuat orang lainsenang berteman, bersahabat dan berada di dekat para superhero.
Kreatif. Dalam memberikan solusi, para superhero menawarkan banyak alternatifjalan keluar. Kreativitas ini terbentuk karena mereka tidak takut untuk mencobasesuatu yang baru dan tidak jemu-jemu mengasah otak mereka dengan pembelajaranberkelanjutan (membaca, berdiskusi dengan orang lain, berlatih, mencoba hal-halbaru). Semua ini dijadikan kebiasaan, bukannya dilakukan jika diperlukan saja,sehingga mereka pun menjadi terbiasa untuk berpikir dan bertindak kreatif.
Siapa yang bisa membayangkan untuk berjuang dengan menuliskan surat saja?Inilah yang dilakukan oleh Kartini. Adat-istiadat yang kuat serta kondisinegara yang masih dalam penindasan kekuasaan lain membatasi gerak-gerik danperjuangan Kartini. Namun, justru kendala-kendala inilah yang telah memacuKartini untuk kreatif mencari ”senjata” lain untuk berjuang, yaitu melaluisurat-suratnya dan melalui pendidikan, yaitu sekolah puteri yang didirikannya.
Tidak Mementingkan Diri Sendiri. Bukan superhero namanya jika mereka memikirkandiri sendiri dalam meraih kemenangan. Menjunjung tinggi kepentingan banyakorang membuat skala perjuangan para superhero melebihi kepentingan satu orangsaja. Dengan menomorsatukan kepentingan orang banyak (yang akhirnya juga kepentingannyasendiri pasti terakomodasi dengan sendirinya), para superhero justrumenunjukkan kebesarannya. Perjuangannya untuk banyak orang mengundang banyakpihak untuk turut membantunya meraih kemenangan.
Nelson Mandela yang rela mengambil risiko untuk dipenjara karena perjuangannyauntuk menegakkan persamaan hak bagi bangsa kulit berwarna merupakan teladanyang telah melegenda. Mandela rela disiksa dan dipenjara untuk kepentinganbanyak orang. Pengorbanannya yang akhirnya membawa kemenangan bagi bangsa kulitberwarna tidak hanya di Afrika Selatan tetapi juga di seluruh dunia untukmenikmati perlakuan yang sama dalam berbagai hal, menjadikannya seorangpemimpin besar yang dikagumi kawan dan lawan. Bayangkan kalau Mandela hanyamementingkan keselamatannya sendiri, dan tidak berani mengambil risiko yangtelah dialaminya tersebut. Mungkin saja ia tidak akan dikenal banyak orang.
Tidak Takut Berbeda. Seorang superhero menjadi demikian karena ia ”berbeda”dari orang biasa. Ia tidak takut dengan perbedaannya ini. Perbedaan bisa sajaberupa perbedaan fisik, perbedaan pendapat, perbedaan cara pandang, perbedaannilai-nilai yang dijunjung tinggi. Seorang superhero tidak takut akanperbedaannya ini. Justru ia mengelola perbedaan tersebut menjadi manfaat bagibanyak orang.
Helen Keller yang secara fisik berbeda dari orang lain (ia buta, tuli, danbisu) tidak minder terhadap ”perbedaan” fisiknya tersebut. Helen juga berbedadalam cara berpikir. Jika kebanyakan orang berpikir bahwa seorang yang memilikiketerbatasan fisik adalah orang-orang yang malang, tak bisa berprestasi, danhanya patut dikasihani saja, tidak demikian dengan Helen. Helen justru berjuangkeras untuk membuktikan semua itu tidak benar melalui teladannya sendiri.Akhirnya, Helen berhasil dalam perjuangannya mengelola perbedaannya danmenunjukkan kepada dunia bahwa berbeda secara fisik dan pendapat bukan hambatanuntuk maju. Keberaniannya inilah yang menjadikan Helen sebagai seorangsuperhero tidak hanya bagi mereka yang memiliki ”perbedaan” fisik, tetapi jugayang menganggap dirinya ”normal” secara fisik.
Mulai dari Diri Sendiri. Sebelum berhasil berjuang meraih kemenangan bagibanyak orang dan membawa perubahan positif bagi lingkungannya, seorangsuperhero umumnya memulai perjuangan dengan mengubah diri sendiri terlebihdahulu. Ia mengubah cara pandangnya, nilai-nilai yang diperjuangkannya, dantindakannya dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Sebelum berjuangmeyakinkan dunia bahwa kemerdekaan itu penting, hak asasi manusia perludihormati, Mahatma Gandhi meyakinkan dirinya sendiri dulu. Demikian pula denganKi Hajar Dewantoro yang berhasil meyakinkan Indonesia bahwa pendidikan itupenting. Untuk itu, ia meyakinkan diri sendiri dan memulai dengan membangunsekolahnya sendiri dulu, sebelum akhirnya tindakannya diikuti dan dijadikaninspirasi bagi orang lain.
Jika para superhero selalu pada akhirnya meraih kemenangan dan dihormati banyakorang serta kesuksesan perjuangan merek berdampak lintas tempat dan waktu,mengapa kita tidak meneladani mereka?

Cheers,And keep on dreaming!

Tidak ada komentar: